Rabu, 18 Mei 2011

Ternyata Lalat Itu Obat

gambar
Jikalau lalat terjatuh pada salah satu tempat minumanmu, hendaklah ditenggelamkan seluruh badan lalat itu ke dalam tempat minum tersebut, kemudian buanglah ke luar. Sebab pada salah satu sayapnya ada obat dan pada sayap lainnya terdapat penyakit.== HR Bukhari ==
sebuah hadits yang menyatakan bahwa jika seekor lalat jatuh ke dalam minuman, maka seluruh tubuh lalat harus dicelupkan ke dalam air atau makanan yang berkuah tersebut. Nasihat ini mungkin terdengar aneh atau dikatakan berbahaya.
menurut Dr. Muhammad M. el Samahy (Universitas Al Azhar, Mesir) telah menulis sebuah artikel yang menceritakan bahwa para pakar mikrobiologi telah menemukan adanya sel-sel dengan posisi membujur yang hidup sebagai parasit di perut lalat. Ketika lalat dicelupkan seluruhnya ke dalam air, terjadi perubahan tekanan osmosis yang menyebabkan sel pecah.
Perihal lalat diketahui dipelajari oleh Prof. Brefild tahun 1871. Ilmuwan Jerman dari Universitas Hall ini menemukan bahwa dalam badan lalat terdapat mikrab-mikrab sejenis Fitriat yang diberi nama Ambaza Mouski dari golongan Antomofterali. Mikrab-mikrab ini hidup di bawah tingkat zat minyak dalam perut lalat. Bentuknya bundar yang kemudian memanjang dan keluar dari lingkungan perut melalui lubang pernapasan.
Ambaza Mouski ini berkumpul dalam sel-sel sehingga membentuk kekuatan yang amat besar. Akibatnya sel-sel itu pecah dan keluarlah cythoplasma yang bisa membunuh kuman-kuman penyakit.
Sel-sel tersebut terdapat di sekitar bagian ke tiga dari tubuh lalat, yaitu pada bagian perut dan punggungnya. Kedua bagian badan ini tidak pernah mengenai dasar tempat lalat mendarat atau benda apapun saat terbang karena
selalu dijaganya.
Tahun 1947, Ernestein dari Inggris juga menyelidiki fitriat pada lalat ini. Hasil penyelidikannya menyimpulkan bahwa fitriat tersebut dapat memusnahkan bermacam bakteria diantaranya bakteria penyebab darah menjadi seperti grume,kuman disentri dan typhoid.
Pada tahun yang sama, Dr.Muftisch juga meneliti soalan ini dan menyimpulkan bahwa satu sel mikrab ini dapat memelihara lebih dari 1000 liter susu dari bakteria Thyphoid, disentri dan lainnya.
Tahun 1950, Roleos dari Switzerland menemukan pula mikrab-mikrab ini dan memberi nama Javasin. Para peneliti lain yaitu Prof. Kock, Famer (Inggris), Rose, Etlengger (German) dan Blatner (Switzerland) melakukan penyelidikan dan berkesimpulan sama tentang mikrab pada lalat sekaligus membuktikan bahwa berbagai macam penyakit dan bakteria pada lalat hanya terdapat pada ujung kaki lalat saja dan bukan pada seluruh badannya.
Kembali tentang mikrab yang bisa membunuh kuman itu ternyata tidak bisa keluar dari tubuh lalat kecuali setelah disentuh oleh benda cair. Cairan ini bisa menambah tekanan pada sel-sel yang mengandung mikrab penolak kuman, sehingga menjadi pecah dan memercikkan mikrob-mikrob istimewa ini. Maka adalah logis bila ingin mengeluarkan mikrab-mikrab penolak kuman dari badan lalat, haruslah membasahi badannya yang berarti menyelupkan lalat yang jatuh terebut sebelum membuangnya dan dapat meminum air bekas ‘lalat berenang’ itu tanpa perlu ragu lagi.
Anehnya pemakaian mikrob yang berlebihan bisa memperberat penyakit sedang sedikit saja dari mikrob sudah cukup untuk memberantas berbagai macam penyakit yang biasanya dibawa lalat tersebut. wallahualam.
disadur dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar